Mengenal Lebih Dekat: Mbok Sri Petung Bangunjiwo, Wadah Kearifan Jamu Tradisional
Mbok Sri Petung Bangunjiwo, seorang tokoh di desa terpencil di Yogyakarta, telah menjadi pusat perhatian karena dedikasinya dalam melestarikan dan membagikan kearifan lokal terkait jamu, minuman tradisional kaya manfaat dari nenek moyang. Di desa ini, pembelajaran tentang jamu bukanlah kursus formal, melainkan sebuah kegiatan harian yang mewarnai kehidupan masyarakat setempat.
Pengalaman belajar tentang jamu di Mbok Sri Petung Bangunjiwo tidak terikat pada kursus tetapi lebih mengedepankan budaya lisan dan pengalaman langsung dari para praktisi jamu yang berpengalaman. Melalui diskusi informal dan interaksi sehari-hari, warga desa dan pengunjung diajak untuk memahami bahan-bahan alami yang digunakan, proses pembuatannya, serta manfaat kesehatan dari setiap ramuan.
“Di sini, belajar tentang jamu adalah bagian dari kehidupan kami,” ujar Mbok Sri Petung. “Kami berbagi pengetahuan dari mulut ke mulut, mempertahankan tradisi nenek moyang agar tak dilupakan oleh generasi mendatang.”
Tidak seperti kursus formal, pembelajaran di sini berlangsung dalam suasana santai dan kolaboratif. Warga setempat, terutama para perempuan yang secara turun temurun memegang peran dalam meramu jamu, senantiasa membuka pintu untuk berbagi pengetahuan kepada siapa pun yang tertarik.
“Ini lebih dari sekadar belajar, ini tentang menerima warisan budaya yang berharga,” kata Budi, seorang pengunjung yang terpesona dengan kekayaan budaya yang ditemuinya di Mbok Sri Petung Bangunjiwo. “Saya merasa beruntung bisa terlibat dalam suasana yang begitu hangat dan penuh pengetahuan.”
Dengan tetap menjaga tradisi lisan dan budaya turun-temurun, Mbok Sri Petung Bangunjiwo terus berperan dalam menjaga keberlanjutan warisan jamu dan minuman tradisional mereka.